Kata riya' dalam bahasa Arab adalah masdar kata kerja ra'a, yura'i. Yakni mengerjakan sesuatu agar dilihat oleh orang lain. Riya' juga disebut mura'ah, sebagaimana dikatakan jahada, yujahidu, mujahadah.Termasuk kategori riya, orang yang melakukan suatu amal supaya didengar oleh orang lain, orang ini disebut musammi'. Dalam hadits, Nabi ﷺ bersabda:
من رای راني الله به من سمع سمع الله به
Siapa memperlihatkan amalnya maka Allah akan memperlihatkan (aibnya) dan siapa memperdengarkan amalnya, maka Allah akan memperdengarkan (keburukannya).
Riya merupakan akhlak tercela dan termasuk sifat orang-orang munafik. Hukum riya termasuk syirik kecil sebab pelakunya meniatkan ibadah untuk selain Allah. Namun, riya' bisa pula mencapai tingkatan syirik besar. Ibnul Qayyim pernah memberikan contoh syirik kecil, ia mengatakan, “Misalnya sedikit riya." Ini menunjukkan bahwa riya' yang banyak bisa mencapai syirik besar. Allah berfirman,
...وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ
...Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali. (An-Nisa : 142)
Baca juga: Keutamaan Pernah Takut Kepada Allah
Pinterest
Komentar
Posting Komentar